SEMINAR NASIONAL PASIS SESKOAU A-53 DI GEDUNG MERDEKA BANDUNG
Kamis, 27 Oktober 2016 |
Add a Comment |
Penseskoau,
Selasa (25/10), Komandan Seskoau Marsekal Muda TNI Dedy N. Komara, S.E. secara resmi
membuka seminar Nasional sebagai Seminar Akhir Pendidikan Perwira Siswa (Pasis)
Seskoau Angkatan ke-53 di Gedung Merdeka
Bandung, Senin (24/10/2016). Bertindak selaku pemrasaran Brigjen TNI M. Nakir
S.IP. Dirjakstra-Strahan Kemhan RI, Pengamat Politik Luar Negeri Dr. Darmansyah
Djumala, M.A. dan Firman Jaya Daeli, S.H Tim Perumus UU RI.
Dalam
sambutannya Komandan Seskoau Marsda TNI Dedy N. Komara, S.E. mengatakan guna mengaplikasikan berbagai ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh
selama pendidikan, para Perwira Siswa Seskoau Angkatan ke- 53 melaksanakan event akademis yaitu Seminar Akhir
Pendidikan dalam bentuk Seminar Nasional.
Kegiatan ini merupakan sarana ilmiah bagi para Pasis Seskoau untuk
memberikan konstribusi nyata dalam mengatasi masalah bangsa dan negara kita,
khususnya menghadapi eskalasi konflik Laut Cina Selatan.
Melalui momentum
seminar ini, dengan mengambil tema ”Strategi Operasional TNI Angkatan
Udara Dalam Menghadapi Eskalasi Konflik Laut Cina Selatan”, Danseskoa mengharapkan para Perwira Siswa
Seskoau dapat mencurahkan segenap
pemikiran untuk menemukan dan merumuskan strategi yang yang terbaik secara
akademis dan bernilai strategis, orisinil serta dapat diaplikasikan secara
nyata.
Sementara itu
Brigjen TNI M Nakir, S.IP. mewakili Menteri Pertahahan RI selaku pemrasaran
menyampaikan “Kebijakan Pertahanan Republik
Indonesia dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI
dalam menghadapi eskalasi konflik Laut China Selatan”. Untuk mengamankan kepentingan nasional, dibutuhkan
keterpaduan kebijakan antar semua instrumen kekuatan nasional. Dalam konteks
menghadapi sengketa Laut China Selatan, instrument diplomasi dalam bingkai
ASEAN dan instrumen pertahanan dan keamanan secara teoritis harus menempuh satu
langkah yang terpadu. Eksistensi instrumen pertahanan di antaranya adalah untuk
mendukung diplomasi yang meliputi politik, ekonomi, dan hukum. ”Oleh karenanya
kebijakan pemerintah dalam penanganan konflik Laut China Selatan meliputi
kebijakan politik, kebijakan ekonomi, kebijakan hukum serta kebijakan
pertahanan dan keamanan”, ujar Direktur Kebijaknan Strategis StrahanKemhan.
Hadir dalam
Seminar Nasional tersebut Aspotdirga Kasau Marsekal Muda TNI Agus Munandar,
Asisten I Provinsi Jabar mewakili Gubernur Jabar, Asisten I Kota Bandung mewakili
Walikota Bandung serta Mahasiswa Pancasarjana dari beberapa perguruan tinggi di
Bandung sebagai peserta.
0 komentar:
Posting Komentar